Rabu, 17 Desember 2014

Untuk apa aku terus begini ?



Malam semakin larut dalam gelapnya,  dingin..dingin terus menusuk dari sela-sela rongga tulang rusukk, hingga angin tak pernah pedulikan perasaan.
Untuk apa aku terus terus begini, meratapi jejakmu yang tak akan kembali.
Untuk apa aku terus begini ? lama-lama mengingat dirimu yang tak pernah hargai rasaku.
Dan untuk apa aku terus menyendiri? Jika jejakmu pun tak pernah lagi ada didepan pelupuk mataku.
Dimana semuanya? Semuanya yang perna ada? Terutama kamu? Yang datang tumbuhkan perasaan, dan hilang tinggalkan kepedihan.
Untuk apa aku berlama-lama begini? Jika waktu tak akan mengulur waktu seperti dulu
Jika, masa itu tak akan pernah trulang kembali.

Sepucuk Surat Perpisahan




Dalam kesunyian ini, ketikan tangganku terus merangkai kata perkata perpisahan ku terhadapmu. Memanglah bukanlah apa, tapi hanya kata inilah yang dapat membuat kita merindu dikala hati telah  berkata.
Kita hidup berawal dari kesendirian, kesendirian hati, kesendirian jiwa, juga kesendirian yang ada didunia ini. Kita juga hidup berawal dari senyuman, entah senyuman dalam arti apa, yang jelas senyuman yang dapat mengalahkan semua kesendirian it menjadi indah dan nyaman. Hidup didunia ini tidak harus penuh dengan kenangan, tapi  hanya perlu diingat tentang apa yang sudah lama dan terlalu jauh untuk diingat hingga kita tekadang sulit untuk menginggatnya.
Aku yakin, dengan coretan rangkaian kata ini, kamu akan merintikkan seberkas tetesan air mata, jari jarimu yang terus mengusap disela-sela mata jerahmu. Dan aku yakin, kamu pasti akan terus menggali inggatan yang tak begitu teringat hingga benih kristalmu rela kau jatuhkan demi ketidakwajaran. Berjanjilah, kamu tidak akan mengingat terlalu dalam, karna inggatan itu tidak akan merubah semuanya menjadi baik, bahkan  menjadi kelam tak membekas.
Didunia ini penuh dengan peripisahan, karna perpisahan adalah salah satu cara dunia ini berubah, karna apa? Karna dunia juga ingin kita untuk memperbarui semua hal yang ada di hidup kita. Dunia ini semata bukan hanya untuk tempat meratapi masa lalu, masa yang pernah menjadi semiliran hati. Kamu juga tau, aku juga tau. Setiap pertemuan pastilah ada perpisahan, tidak tau itu kapan, karna kita bukanlah manusia yang dapat melebihi kelebihan-Nya. Kamu tau, apa makna perpisahan itu? Makna yang dimana membuat kita terus menyeka butiran air mata, makna yang dimana kita selalu terhantui pada kerinduan yang mendalam, makna dimana kita tak pernah berehenti untuk lelah menginggatnya, makna dimana kita terus ada pada masa lalu.
Kita tak akan hidup dimasa lalu, masa yang tak akan kembali . kita telah dewasa hingga kita dengan mudah menyikapi hal tentang cinta, tapi kita terlalu sulit untuk menyikapi hal perpisahan. Karna apa? Karna perpisahan itu memenglah menyakitkan, karan perpisahan pastilaha ada unsur kecintaan, kesayangan, dan keterpedulian.
Perpisaan itu membosankan, bukankah kita sudah pernah mengalami perpisahan yang terulang kali terjadi? Mengapa kita harus menangapnya secara berlebihan, karena apa? Karna perpisahan ini terlalu manis, dan hanya ada disalam hidup kita satu untuk selamanya. Memanglah bukan apa, tapi perepisahan ini begitulah manis, hingga gula yang tak pernah teraduk dalam larutan teh.
Disetiap sudut, kita termenung, termenung dalam kejenuhan hati, termenung dalam keisauhan hati. Kenapa kita tidak termenung untuk kebahagiaan? Karna apa? Karna kita terlarut dalam pilu nya perpisahan. Setiap detik, setiap menit, setiap jam, hari, tahun, bahkan abad, kita ada, ada dalam lingkupnya perpisahan yang terus mengalir tak henti-hentinya menyengintkan hati.
Tapi perpisahan bukanlah cara tepat untuk mengakhiri semua, tapi untuk memula semua yang ada untuk kebaikan.

Aku Rindu



Langit begitu sedih, petang ini.
Hingga langit menenggis tak berhenti
Sore ini, mulai mengelap.
Sore ini, mataku terpaku menatap dereta hujan yang begitu menyakitkan.
Duduk dengan pena yang memaksau menulis cerita sedih tanpa harimu malam ini, juga esok lusa.
Fikirku terus terpukau pada masa yang hampir saja tak ku ceritakan hingga jadi kenangan.
Mengapa harus begini ?
Kamu sengaja tinggalkan aku sendiri, kamu tahu? hanya karna kamu aku bisa bertahan disini.
Kamu selalu datang hampiri ku disaat mulutku membisu.
Kamu selalu datang hampiriku saat aku sendiri.
Kamu selalu datang hampiriku saat aku duduk seperti yang ku lakukan sekarang
Itu dulu.. bukan dulu, tapi kemarin
Tidak ada seorang pun yang dapat mengeti perasaanku... tidak, duia in begitu kejam.
Aku sempat berfikir, kenapa kita harus dekat? Aku tak mengatakan dan mempertanyakan kenapa kita harus kenal, sebab kita memang ditaqdirkan untuk berkenalan juga berteman, namn mengapa kita dekat, apakah itu taqdir atau hanya seiring berjalannya waktu.
Aku mulai mencoba melupakan , bukan melupakan sutuhnya cerita kenangan itu, tapi melupakan sedih, jenuh, sepi ini yang terus mengusik disela-sela kesendirian yang ku urungi.
AKU RINDU.. :’(


18:56
17-DESEMBER-2014

Selasa, 04 November 2014

Mihrab-Mu



Dalam sepenggal mihrab cinta-MU
Kau gelitik semesta jadi indah
Menjadika mata hati berwujud cinta
Sebongkah naluri semua tersampaikan

Janji-Mu memang ada
Untuk kebahagiaan dunia
Mempertemukan 2 hati berlabur gembira
Mengetuk hati menjadi cinta sejati

Goresan pena-Mu tegaskan janji-Mu
Mengurai setiap taqdir yang akan diterima hamba-Mu
Karna cinta yang abadi telah menanti
Dalam dunia nan illahi

Firman-Mu memang nyata
Karna alam telah tercipta
Seuntai tujuan tertera
Hanya Engkau kembalinya semua


By : Faiqoh Az-Zahra
2-nopember-2014
Denanyar-Jombang

Sabtu, 31 Mei 2014

Faktor yang membuat seseorang merasa lebih baik.


Sering kali sesorang merasa bahwa dirinya terbaik, padahal banyak seseorang disekitarnya yang lebih baik darinya. Itulah penyakit dimana manusia mulai menumbuhkan sifat egois nya. Tentu itu bukanlah hal yang wajar, justru itu akan membuat dirinya mencapai hasil yang tidak memuaskan dan malah mencapai hasil yang sangat merugikan. Maka dari itu, sifat yang merasa dirinya baik tidaklah harus ada pada diri seseorang manusia. Banyak orang-orang sekitar yang berangapan baik, dan  merasa memang sudah layak  akan tetapi setelah mencoba melewati berbagai rintangan ataupun cobaan, ia malah tersingirkan. Dan hal itu akan membuat ia menjadi TRAUMA, Trauma yaitu sesuatu yang dimana membuat orang tidak ingin bahkan tidak akan pernah mengulangi  kejadian yang pernah ada dimasa lalunya. Dan itu akan membuat ia menjadi TAKUT, akan berbahaya lagi jika seseorang mempunyaai sikap seperti ini.
Dari penjelasaan diatas, saya akan mencoba menganalisis ,factor yang dapat mempengaruhi hal tersebut  :
1.      1. lingkungan.
Seseorang  yang merasa baik itu berasal dari lingkungan, baik dari lingkungan masyyarakat ataupun lingkungan keluarga. Jika kemampuan seseorang memanglah sudah baik akan tetapi sebenarnya masih kurang baik, dan jika sesuatu yang masih kurang baik itu tidak tidak disadari oleh seseorang, berawal dari itulah muncul rasa bahwa dirinya sudah layak yang terbaik. Dan tentunya lingkungan akan beranggapan bahwa ia memang mempunyai keistimewaan tersendiri.
Dan apabila kerasaan itu tidak segera untuk dipertindak, maka jika sesuatu hal besar terjadi, dan akan membuat seseorang itu terjatuh dan tidak ingin mengulangi lagi, berani mencoba sekecil apapun tidak akan pernah berani bangkit lagi, padahal sebenarnya hal itu adalah kesempatan dari yang Maha Kuasa.
2.    2.   Ketuhanan
Factor inilah yang lebih diutamakan sebenarnya. Dimana jika seseorang mempunyai sifat itu, maka hal ini akan berurusan dengan yang Maha Kuasa. Banyak orang orang sekarang bahwa hasil dari kesuksesaanya itu berasal dari diri sendiri, sehinngga ia sering kali lupa dengan Tuhan, padahal semua yang ia anggap membuahkan ialah pertolongan dari Tuhan. Dan hal itu pastilah berawal dari sifat yang merasa dirinya terbaik. Melakukan segala cara apapun. Sampai titik darah penghabisan, ia akan tetap terus melakukannya padahal  tanpa disadari , ia melakukan hal tersebut sanggatlah tidak menghasilkan apapun dan bisa disebut Sia-sia. Dan dengan sia-sia itu ia akan merasa menjadi bosan dan malas dalam mencoba atau melakukan hal sebesar apapun itu dan untuk menglangi  hal tersebut pun tidak akan pernah ia ulangi, bahwa sebenarnya itulah peluang Tuha untuk dirinya.
3.      3. Pertemanan.
Factor ini adalah dimana seseorang seringkali terbekali. Pertemanan, dimana pasti semua berawal dari perkenalan dan menjadi pertemanan. Jika seseorang sudah lama menjadi saling kenal, dan rasa itu akan muncul ketika teman memberikan sebuah peluang dan salah satu diantara temannaya dapat mengambil sebuah peluang itu dengan baik. Dan teman teman sekitarnya akan lebih beranggapan baik pada dia. Dan itulah muncul rasa terbaiknya, sehingga dapat terus berupaya menjadikan  setiap peluang yang bisa membuat dirinya lebih unggul dan handal daripada yang lain. Akan tetapi bahwa sebenarnya keunggulannya itu justru malah membuat dirinya semakin terpeleset dalam tekanan dari teman temannya , bahwa sebenarnya ia tidak mampu akan semua itu. Mulailah ia melakukan kesalahan yang berakibat fatal dan buruk. Maka akan tumbuh  kesendirian dan tidak lagi disukai teman.

Semua penjelasan itu dapatlah disimpulkan bahwa rasa yang merasa dirinya terbaik bukanlah sesuatu yang harus dibangga banggakan . jangganlah memaksa jika memang tidak mampu, karna semua itu adalah anugrah tersendiri dari tuhan. Dan seharusnya tidaklah ketraumaan yang  membuat seseorang tidak lagi mau mencoba, bahwa dibalik kecoba cobanya itu pastilah ada sesuatu yang penting dan berharga dari Tuhan dan akan menumbuhkan keberhasilan yang begitu memuaskan. Inggatlah bahwa Tuhan tidak akan pernah membuat hambanya selalu mengalami kerugian besar padahal dari situlah Tuhan memberikan peluang yang lebih baik sehingga membuahkan hasil yang lebih membanggakan.