Rabu, 17 Desember 2014

Aku Rindu



Langit begitu sedih, petang ini.
Hingga langit menenggis tak berhenti
Sore ini, mulai mengelap.
Sore ini, mataku terpaku menatap dereta hujan yang begitu menyakitkan.
Duduk dengan pena yang memaksau menulis cerita sedih tanpa harimu malam ini, juga esok lusa.
Fikirku terus terpukau pada masa yang hampir saja tak ku ceritakan hingga jadi kenangan.
Mengapa harus begini ?
Kamu sengaja tinggalkan aku sendiri, kamu tahu? hanya karna kamu aku bisa bertahan disini.
Kamu selalu datang hampiri ku disaat mulutku membisu.
Kamu selalu datang hampiriku saat aku sendiri.
Kamu selalu datang hampiriku saat aku duduk seperti yang ku lakukan sekarang
Itu dulu.. bukan dulu, tapi kemarin
Tidak ada seorang pun yang dapat mengeti perasaanku... tidak, duia in begitu kejam.
Aku sempat berfikir, kenapa kita harus dekat? Aku tak mengatakan dan mempertanyakan kenapa kita harus kenal, sebab kita memang ditaqdirkan untuk berkenalan juga berteman, namn mengapa kita dekat, apakah itu taqdir atau hanya seiring berjalannya waktu.
Aku mulai mencoba melupakan , bukan melupakan sutuhnya cerita kenangan itu, tapi melupakan sedih, jenuh, sepi ini yang terus mengusik disela-sela kesendirian yang ku urungi.
AKU RINDU.. :’(


18:56
17-DESEMBER-2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar