Sabtu, 17 Oktober 2015

Aku Masih ingat betul !!!



Aku masih betul-betul mengingat, bagaimana caramu tersenyum, bagaimana caranya kau utarakan sebongkah rasa pengharapaan untukku.
Bagaimana caranya kau singgungkan tentang kesetiaan dengan cara yang orang lain tidak bisa membayangkan.
Aku masih betul-betul mengingat, ketika hatimu tiba-tiba menjenggukku. Tanpa aku sadar, bahwa jiwaku terlalu terpenuhi oleh cintamu. Aku juga masih betul-betul mengingat, caramu melewati duniaku yang terlalu kotor atas kegoaan, hingga aku kini sadar, , kesabaranmu padaku tak bisa dipaksakan. Tulus, tapi jiwa ini masih tersendat untuk mengelus.
Itu 2 tahun silam
Kau salah satu sajadah kisah pada sungai kenanganku.
Kau sudah menjadi bahan tawaran Tuhan untuk menguji sebuah arti kesetiaan pada cinta yang bekum pernah aku bisa bayangka, maknakan.
1 tahun Tuhan memberikan sebongkah rasa Cinta pada kita
Dulu ketika aku bersamamu, aku seolah menjadi wanita terbahagia karna berhasil ketuk pintu hatimu.
Aku , kamu tidak ada ikatan pada secuil kata “ I LOVE YOU”  tak ada sepercik kata tersebut terlaksanakan dan terlisankan pada bibir kita masing-masing.
Hingga kini, aku sadar, bahwa jiwa kita masih kosong. Kita seperti cahaya yang menerangi satu sama lain, tapi tak tahu arah penerangan yang kita terangi tersebut.
Ketahuilah, ini hanya sebuah ungkapan Rindu ku dikehidupanku yang sunyi dan kelam.
Pahamilah, kenangan itu terus terbesit dalam bayangan angganaku. Terus menghantui, tak ada henti-nya.
aku masih ingat betul, wajahmu yang lesung, dekimu yang membuat memperindah cekungan sungai pada kedua pipi manismu.
semua benar-benar melekat, dan semua memang benar aku ingat. seperti permen karet yang terus ingin memikat lengket ingin di ikat diingatanku.
Tanganku terus menggengam selembar Photo yang isinya penuh jiwamu. Tersenyum, mengenakan topi yang terkeren bagiku. Terkuyupi jamper hitam dan tanganmu yang berpose selayaknya kau paling tangguh di dunia ini.
Aku mengenang itu semua
karna jarak yang membuat cinta kita bertaut
hingga peristiwa 2 tahun silam itu kini menyadarkanku.
membuatku berfikir kembali tentangmu
sebab teman karib ku terus mengusikku untuk melamunkanmu
aku benar-benar bahagia saat itu.
menyadari bahwa cinta yang dulu kita rengkuh bersama, bukanlah sekedar cinta, entah apa namanya...
Tapi hati kita tidak sedang mengutarakan
hati ini seolah yang menentukan dengan bisikan dan teriakkan nya masing-masing.
kekuatan perbedaan kita terbatas
karna kita terlalu pedulikan keagammaan yang menentang adanya “Pacaran”
kita tak lakukan, tapi seolah hati kita melaksanakan. Kita bicara dengan isyarat yang tak sempurna untuk dijelaskan. Kita tatap mata dengan batas kehidupan yang ditentukan.
kita meluapkan semua perasaan yang ingin disampaikan lewat perantara buku yang sekarang kita abadikan.
begitu islami kah kita dulu??
sampai-sampai semua orang menduga bahwa kita adalah sepasang kekasih.
Tapi dengan santai dan tenangnya kita serenpak menjawab “ kita hanya sebatas taaruf”
padahal kita tak faham, apa pada sederet kata itu.
ada begitu banyak kenangan yang tak bisa tercurahkan
karna perjalanan belum tehentikan
hati ini begitu yakin, akan ada perulangan kembali
karna matamu, senyummu seolah memperjelas taqdir
untukmu yang sudah lama tak kubayangakan.
Tulisan ini tidak seberapa, tapi inilah caraku utarakan ketika hati telah berkata.
beharap engkau memahami, bahwa ini tentang mengenang kenangan yang rindunya tak tertahankan.
ini tentang pengakuan kesadaran, untukku yang jauh dari yang kau bayangkan, jauh dari jarak yang kuratapi
inti coretan ini hanyalah teringgkasan pada sebuah kalimat, yang aku berharap kau juga rasakan  “bahwa aku betul-betul mengingat semua tentangmu”
tak cukup aku mengulas semua kisah untuk ditorehkan pada selembar kertas ketikan ini, ini hanya sebuah pengakuan bahwa aku menyesal,  aku benar-benar merindukan dan aku berharap ada perulangan.
“Menanggislah dikala Hujan telah tiba, tapi tetap manislah ketika senyummu masih awet disapa.” INFINITUM
21.37 WIB,
ketika aku sejenak meikirkanmu dalam kegundahan, dibawah payung langit yang hitam dan sunyi .
semoga tuhan memberikan rasa yang sama.
171115