Sabtu, 31 Mei 2014

Faktor yang membuat seseorang merasa lebih baik.


Sering kali sesorang merasa bahwa dirinya terbaik, padahal banyak seseorang disekitarnya yang lebih baik darinya. Itulah penyakit dimana manusia mulai menumbuhkan sifat egois nya. Tentu itu bukanlah hal yang wajar, justru itu akan membuat dirinya mencapai hasil yang tidak memuaskan dan malah mencapai hasil yang sangat merugikan. Maka dari itu, sifat yang merasa dirinya baik tidaklah harus ada pada diri seseorang manusia. Banyak orang-orang sekitar yang berangapan baik, dan  merasa memang sudah layak  akan tetapi setelah mencoba melewati berbagai rintangan ataupun cobaan, ia malah tersingirkan. Dan hal itu akan membuat ia menjadi TRAUMA, Trauma yaitu sesuatu yang dimana membuat orang tidak ingin bahkan tidak akan pernah mengulangi  kejadian yang pernah ada dimasa lalunya. Dan itu akan membuat ia menjadi TAKUT, akan berbahaya lagi jika seseorang mempunyaai sikap seperti ini.
Dari penjelasaan diatas, saya akan mencoba menganalisis ,factor yang dapat mempengaruhi hal tersebut  :
1.      1. lingkungan.
Seseorang  yang merasa baik itu berasal dari lingkungan, baik dari lingkungan masyyarakat ataupun lingkungan keluarga. Jika kemampuan seseorang memanglah sudah baik akan tetapi sebenarnya masih kurang baik, dan jika sesuatu yang masih kurang baik itu tidak tidak disadari oleh seseorang, berawal dari itulah muncul rasa bahwa dirinya sudah layak yang terbaik. Dan tentunya lingkungan akan beranggapan bahwa ia memang mempunyai keistimewaan tersendiri.
Dan apabila kerasaan itu tidak segera untuk dipertindak, maka jika sesuatu hal besar terjadi, dan akan membuat seseorang itu terjatuh dan tidak ingin mengulangi lagi, berani mencoba sekecil apapun tidak akan pernah berani bangkit lagi, padahal sebenarnya hal itu adalah kesempatan dari yang Maha Kuasa.
2.    2.   Ketuhanan
Factor inilah yang lebih diutamakan sebenarnya. Dimana jika seseorang mempunyai sifat itu, maka hal ini akan berurusan dengan yang Maha Kuasa. Banyak orang orang sekarang bahwa hasil dari kesuksesaanya itu berasal dari diri sendiri, sehinngga ia sering kali lupa dengan Tuhan, padahal semua yang ia anggap membuahkan ialah pertolongan dari Tuhan. Dan hal itu pastilah berawal dari sifat yang merasa dirinya terbaik. Melakukan segala cara apapun. Sampai titik darah penghabisan, ia akan tetap terus melakukannya padahal  tanpa disadari , ia melakukan hal tersebut sanggatlah tidak menghasilkan apapun dan bisa disebut Sia-sia. Dan dengan sia-sia itu ia akan merasa menjadi bosan dan malas dalam mencoba atau melakukan hal sebesar apapun itu dan untuk menglangi  hal tersebut pun tidak akan pernah ia ulangi, bahwa sebenarnya itulah peluang Tuha untuk dirinya.
3.      3. Pertemanan.
Factor ini adalah dimana seseorang seringkali terbekali. Pertemanan, dimana pasti semua berawal dari perkenalan dan menjadi pertemanan. Jika seseorang sudah lama menjadi saling kenal, dan rasa itu akan muncul ketika teman memberikan sebuah peluang dan salah satu diantara temannaya dapat mengambil sebuah peluang itu dengan baik. Dan teman teman sekitarnya akan lebih beranggapan baik pada dia. Dan itulah muncul rasa terbaiknya, sehingga dapat terus berupaya menjadikan  setiap peluang yang bisa membuat dirinya lebih unggul dan handal daripada yang lain. Akan tetapi bahwa sebenarnya keunggulannya itu justru malah membuat dirinya semakin terpeleset dalam tekanan dari teman temannya , bahwa sebenarnya ia tidak mampu akan semua itu. Mulailah ia melakukan kesalahan yang berakibat fatal dan buruk. Maka akan tumbuh  kesendirian dan tidak lagi disukai teman.

Semua penjelasan itu dapatlah disimpulkan bahwa rasa yang merasa dirinya terbaik bukanlah sesuatu yang harus dibangga banggakan . jangganlah memaksa jika memang tidak mampu, karna semua itu adalah anugrah tersendiri dari tuhan. Dan seharusnya tidaklah ketraumaan yang  membuat seseorang tidak lagi mau mencoba, bahwa dibalik kecoba cobanya itu pastilah ada sesuatu yang penting dan berharga dari Tuhan dan akan menumbuhkan keberhasilan yang begitu memuaskan. Inggatlah bahwa Tuhan tidak akan pernah membuat hambanya selalu mengalami kerugian besar padahal dari situlah Tuhan memberikan peluang yang lebih baik sehingga membuahkan hasil yang lebih membanggakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar